Pulau Saebus atau Saibus (dalam aksen bahasa Bajo) merupakan salah satu pulau yang terletak di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pulau ini memiliki luas sekitar 400 hektar dan berada di timur Pulau Madura dan di utara Pulau Bali.
Profil: Kondisi Alam Pulau Saebus
Pulau Saebus memiliki keindahan alam yang menarik, seperti pantai pasir putih, hamparan terumbu karang, dan air laut yang jernih. Di pulau ini juga terdapat beberapa rumah adat yang menjadi tempat tinggal warga setempat serta beberapa tumbuhan eksotik di dalamnya.
Selain sebagai tempat wisata, Pulau Saebus juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pusat perikanan, terutama untuk budidaya ikan kerapu. Di samping itu, pulau ini juga memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi dan menjadi tempat hidup bagi berbagai spesies ikan dan biota laut lainnya.
Masyarakat
Pulau Saebus dihuni oleh keturunan dari dua suku besar, yakni suku Bajo dan Suku Madura. Walau demikian mereka juga dapat memahami kedua bahasa tersebut secara bergantian. Penggunaan bahasa Indonesia mereka juga tidak buruk. Masyarakatnya kebanyakan memiliki multidialek bahkan multibahasa yang beradaptasi dengan lingkungan kepulauan sekitar.
Dalam ranah pekerjaan, Tempat itu pun dihuni oleh masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Mereka hidup dari hasil laut dan memiliki kehidupan yang sederhana. Selain sebagai nelayan, sebagian masyarakat di Pulau Saebus juga berkebun dan beternak. Ada juga yang bekerja di sektor pariwisata, seperti sebagai pemandu wisata atau penyedia jasa transportasi.
Masyarakat di Pulau Saebus dikenal ramah dan bersahabat. Mereka senang berinteraksi dengan wisatawan dan berbagi pengalaman tentang kehidupan di pulau ini. Meskipun hidup sederhana, mereka bangga dengan keindahan alam yang dimiliki oleh pulau mereka dan berusaha menjaga kelestariannya agar tetap terjaga untuk generasi mendatang.
Destinasi Wisata
- Pantai Pasir Putih: Pulau Saebus memiliki pantai pasir putih yang bersih dan indah. Pantai ini sangat ideal untuk berjemur, bermain air, atau sekadar menikmati keindahan alam sekitar.
- Terumbu Karang: Pulau Saebus memiliki terumbu karang yang menakjubkan dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Terumbu karang ini menjadi habitat bagi berbagai spesies ikan, moluska, dan biota laut lainnya. Wisatawan dapat melakukan snorkeling atau diving untuk menikmati keindahan terumbu karang dan biota lautnya.
- Pemandangan Laut: Pulau Saebus juga menawarkan pemandangan laut yang indah. Wisatawan dapat menikmati pemandangan pulau-pulau kecil di sekitarnya dan merasakan kehangatan sinar matahari yang menyinari laut biru di sekitarnya.
- Telaga : Tidak kalah indah telaga yang di sulap menjadi tempat wisata itu menarik wisatawan untuk menikmati keindahannya. Wisatawan dapat memancing dan menikmati ikan bandeng segar alami tanpa pelet ikan atau campur tangan manusia dengan lezatnya.
- Sumur Kembar: sumur keramat yang muncul sendiri tanpa dibuat oleh campur tangan manusia. Sumur ini berair tawar, payau, dan terkadang asin.
Festival Budaya
- Tari Tradisional: Tari Mancak biasanya dilakukan oleh masyarakat suku Bajo termasuk di Pulau Saebus pada acara-acara tertentu seperti pernikahan, pesta rakyat, atau perayaan keagamaan. Tarian ini diiringi oleh musik tradisional yang menggunakan alat musik seperti gendang, rebana, seruling, dan gong.
- Layar Gapel: layar gapel merupakan kegiatan tahunan yang bersifat perlombaan. Lomba tersebut diikuti oleh masyarakat dengan menunggangi perahu kecil bermuatan satu sampai dua orang yang bertanggung jawab terhadap kemudi sebagai arah perahu dan layar sebagai penambah kecepatan. Lomba layar gapel diselenggarakan pada umumnya di bulan Agustus atau saat-saat musim angin kencang yang stabil.
- Festival Kapal Pinisi: Masyarakat setempat biasanya mengadakan upacara peresmian kapal baru dengan cara mengundang seluruh masyarakat desa dan menggelar acara adat yang dipercayai dapat membawa keberuntungan dan keselamatan bagi kapal dan awaknya. Dalam acara-acara festival tersebut, kapal-kapal ini biasanya dihiasi dengan ornamen-ornamen yang indah dan diarak di sepanjang pesisir pantai.
- Mauludan: Disebut juga perayaan Maulid Nabi, yaitu perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selama perayaan ini, masyarakat setempat mengadakan berbagai kegiatan seperti pembacaan shalawat, doa bersama, serta pawai hias yang melibatkan masyarakat.
- Petik Laut: "Rakat Tasek" merupakan sebutan dalam istilah bahasa Madura. Acara ini, biasanya dilaksanakan pada Kamis Sore tiap musim kemarau panceklik di pinggir pantai. Dengannya diharapkan masyarakat khususnya para nelayan dijauhkan dari marabahaya dan naas di lautan.
0 Komentar